Postingan

RENUNGAN HARIAN

  Menciptakan Kehausan October 12, 2023 Dosa yang kita lakukan, menciptakan kehausan dalam diri kita.  Kalau kita biasa menikmati kemarahan, maka kita harus marah setiap hari atau saat-saat tertentu. Kalau dosa itu adalah materialisme, maka pikiran kita tertuju kepada uang. Kita selalu mau menambah jumlah uang. Tidak salah menambah jumlah, tetapi jangan jadi kehausan. Seperti orang biasa minum manis, tidak bisa minum tidak manis. Kebiasaan judi, sampai kita tidak bisa tidak berjudi. Kalau itu melekat di dalam jiwa dan terkait dengan metabolisme tubuh—seperti rokok, narkoba, dan seks—itu lebih berat. Kita akan selalu mencari objek untuk memuaskannya, demi menghilangkan kehausan itu. Maka, kita harus memutuskan siklus dan habitat itu.  Sebaliknya,  kita harus membangun satu kehausan yang kudus . Kehausan akan Tuhan yang pasti disertai dengan kerinduan untuk hidup suci. Maka, kita harus mengubah habitat hidup kita yang sekarang ini. Kita paksa DNA kita untuk berubah. Ro...

RENUNGAN HARIAN

  Berkomunikasi dengan Sang Khalik October 10, 2023 Renungan Harian Tanpa sadar, kita sering menganggap Tuhan sebagai pribadi yang tidak berperasaan. Kita tidak menghormati Dia secara pantas dan kita merasa aman-aman saja. Kita tidak punya koneksi komunikasi. Karena kita tidak punya sambungan dengan Allah, maka kita juga tidak pernah menikmati indahnya sambungan atau koneksi tersebut. Kita memerlukan Tuhan hanya pada waktu kita terjepit, kondisi sulit, saat kita tidak melihat secercah cahaya dalam menemukan jalan keluar. Sering Tuhan toleransi dalam keadaan itu, dan Tuhan memaklumi kebodohan orang-orang yang oportunis seperti ini. Namun, Tuhan tidak selalu toleransi. Tuhan memiliki integritas; lebih tepatnya, tatanan. Ada titik di mana Tuhan berkata, “ Aku tidak kenal kamu.”  Ada satu titik ketika Roh Kudus tidak akan menggarap seseorang, karena sudah sering mendukakan, lalu memadamkan, dan sampai tingkat menghujat. Artinya Roh Kudus sudah tidak bekerja, karena tidak bisa meng...

Renungan Harian

  Menaklukkan Dunia October 7, 2023 Dunia kita hari ini adalah dunia yang semakin fasik dan jahat. Semakin fasik artinya semakin tidak takut akan Allah dan tidak peduli kehendak Allah; Allah juga seakan-akan dianggap tidak ada atau tidak hadir. Kalau kita pergi ke negara-negara yang kekristenannya telah menjadi bangkrut—artinya gereja-gereja menjadi sepi—kita temukan sedikit sekali orang yang mencari Tuhan dan berbakti. Kita bisa merasakan suasana ateis, suasana di mana orang-orang tidak memercayai adanya Allah. Suasana seperti itu ada di banyak negara, termasuk negara yang dulunya dikenal sebagai negara Kristen, bahkan mengirim misionaris atau  zending  ke Timur, ke Asia, juga ke Indonesia.  Hal itu juga terasa dalam lingkungan pergaulan hidup hari ini. Hal ini juga terasa dalam setiap sajian yang ada di  gadget  kita, yang juga dilihat anak-anak, yang mengisyaratkan seakan-akan tidak ada Tuhan, seakan-akan Allah tidak hadir atau dianggap tidak perlu ...

RENUNGAN HARIAN

  Tidak akan Dipermalukan October 5, 2023 Renungan Harian Tidak banyak orang yang berani sungguh-sungguh dalam berurusan dengan Tuhan. Tuhan mendapat bagian atau kuota yang sangat terbatas. Sejatinya, itu adalah sikap semena-mena terhadap Tuhan. Hal itu terjadi karena tidak percaya atau kurang percaya. Memang tidak mudah memercayai Allah yang tidak kelihatan, tetapi Allah itu hidup, harus benar-benar dialami. Dalam Alkitab, kita dapat membaca jejak Tuhan yang jelas, bahwa  orang yang menaruh percaya kepada-Nya tidak dipermalukan.  Namun kenyataannya, banyak orang yang percayanya itu tidak berkualitas, belum sungguh-sungguh. Kuota yang disediakan untuk serius dengan Allah sangat minim. Sehingga banyak di antara mereka yang hidupnya dipermalukan.  Namun, bukan berarti kalau kita melewati hari-hari yang kita mendapat malu dan terseok-seok, berarti Tuhan menghukum kita. Belum tentu. Sekalipun kita sudah percaya sepenuhnya, tetapi bisa saja Tuhan mengizinkan kita mengalam...

RENUNGAN HARIAN

  Selalu Beralasan October 3, 2023 Renungan Harian Kita bersyukur kalau kita masih memiliki perasaan membutuhkan Tuhan. Banyak orang yang mata hatinya telah menjadi buta, perasaannya telah menjadi tumpul, dan bagi mereka Tuhan itu hanya satu kata yang menghiasi kehidupan orang-orang beragama yang mereka pandang bodoh. Bahkan tidak sedikit atau tidak jarang yang memandang bahwa orang-orang Kristen yang ke gereja adalah orang-orang yang telah ditipu oleh pendetanya. Memang ada pendeta yang menipu, yang memanipulasi kekuasaan rohani untuk kepentingan pribadi, kebesaran gereja yang berujung pada kebesaran diri, tetapi tentu tidak semua pendeta seperti itu.  Ada orang yang benar-benar anti gereja dan mereka selalu memiliki alasan untuk tidak ke gereja, mengapa mereka tidak mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh. Bahkan mereka tidak sanggup berdoa sebelum makan atau sebelum tidur, mereka tidak mengenal apa itu percakapan atau dialog dengan Tuhan. Mereka menganggap Tuhan itu tidak ada ...

RENUNGAN HARIAN

  Sehati dengan Tuhan October 2, 2023 Renungan Harian Pada umumnya, banyak orang Kristen tidak merasa bertanggung jawab atas pekerjaan Tuhan. Mereka bertanggung jawab atas keluarga mereka sendiri. Ya, memang harus begitu. Namun, mereka tidak mengambil tanggung jawab dalam pekerjaan Tuhan di atas pundak mereka. Entah prinsip apa yang memengaruhi pikiran banyak orang tersebut sehingga mereka berpikir itu bukan tanggung jawabnya. Mereka pikir itu adalah tanggung jawab pendeta atau hamba Tuhan. Padahal, hamba Tuhan pun belum tentu memiliki beban itu. Bahkan tidak sedikit pendeta yang merasa dirinya berhak dicukupi, berhak digaji, berhak dilayani.  Lukas 22:25-30, “ Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung. Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan. Sebab siapakah yang lebih besar: yang duduk makan...
  Berurusan dengan Bapa October 1, 2023 Renungan Harian Ketika Tuhan Yesus berfirman,  “Apa gunanya orang beroleh segenap dunia kalau jiwanya binasa?”  sebenarnya kalimat itu juga bisa berarti, “Apa gunanya kamu menikmati kesenangan sesaat, namun setelah itu kamu tidak memiliki kebahagiaan selamanya?” Tuhan tidak mau kita seperti Esau yang sesaat menikmati semangkok makanan, tetapi kehilangan hak kesulungannya. Kehilangan jiwa berarti tidak memiliki keselamatan, terpisah dari Allah selama-slamanya. Dalam Ibrani 11:20, dikatakan,  “Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.”  Sebenarnya berkat itu disediakan untuk Yakub dan Esau. Namun sayang sekali, pada akhirnya Esau tidak memperoleh bagian berkat.  Tuhan sangat mengasihi kita, seperti yang dikatakan dalam 2 Petrus 3:9-10, “Tuhan tidak menginginkan seorang pun binasa.” Tuhan menghendaki kita menikmati kekekalan yang indah, maka Yesus mati di kayu sal...